Garut, 22 April 2025 – MAN 5 Garut melaksanakan Gerakan Penanaman Pohon Matoa dan Pohon Produktif Lainnya pada hari Selasa, 22 April 2025. Gerakan ini dilaksanakan untuk menyukseskan Program Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa dalam rangka Hari Bumi ke-55 Tahun 2025 Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini merupakan salah satu dari Asta Protas Kemenag Berdampak meliputi: (1) Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan; (2) Penguatan ekoteologi; (3) Layanan Keagamaan Berdampak; (4) Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi; (5) Pemberdayaan Pesantren; (6) Pemberdayaan Ekonomi Umat; (7) Sukses Haji; dan (8) Digitalisasi Tata Kelola.
Kegiatan Penanaman Pohon Matoa dan Pohon Produktif Lainnya di MAN 5 Garut ini dihadiri jajaran Forkopimcam Kecamatan Cibatu, seluruh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Terdapat 60 pohon produktif yang meliputi matoa dan beberapa pohon produktif lainnya. Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman asli Papua yang mengandung filosofi ketangguhan dan kekuatan. Dilangsir dari laman resmi Kementeria Agama, ketangguhan pohon matoa ini terlihat dari kemampuannya untuk tumbuh di seluruh tanah Nusantara. Hal ini mengandung harapan bahwa kehidupan bisa bertunas dan terus tumbuh dalam kondisi apa pun.
“MAN 5 Garut sebagai Madrasah Adiwiyata Nasional akan terus berkomitmen dalam menjaga alam dan lingkungan sebagai salah satu wujud kesadaran bahwa kita adalah khalifah pelestari bumi,” tutur Dr. H. Sudi priyambodo, M.Pd. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 5 Garut.
Sesuai arahan Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, gerakan penanaman pohon ini merupakan laku spiritual untuk menjaga bumi. Upaya penjagaan alam semesta tidak boleh dikesampingkan mengingat bumi kita yang semakin renta. Alam tak boleh lagi diletakkan sebagai objek. Alam harus menjadi tempat tumbuh bersama berlandaskan tanggung jawab dan cinta.
–Tim Humas MAN 5 Garut