Adiwiyata

Garut, 22 April 2025 – MAN 5 Garut melaksanakan Gerakan Penanaman Pohon Matoa dan Pohon Produktif Lainnya pada hari Selasa, 22 April 2025. Gerakan ini dilaksanakan untuk menyukseskan Program Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa dalam rangka Hari Bumi ke-55 Tahun 2025 Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini merupakan salah satu dari Asta Protas Kemenag …

Gerakan Penanaman Pohon Matoa dan Pohon Produktif Lainnya di MAN 5 Garut Selengkapnya »

Jakarta, 2 Oktober 2024 – MAN 5 Garut menerima penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional (SAN) Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah dan madrasah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di lingkungan sekolah atau madrasah. Hal ini menjadi satu kesyukuran dan …

MAN 5 GARUT MENERIMA PENGHARGAAN ADIWIYATA NASIONAL TAHUN 2024 Selengkapnya »

Kampanye Konservasi Energi oleh Kader Adiwiyata MAN 5 GARUT https://youtu.be/VZ87Iz4NADo?feature=shared

Tim Kader Adiwiyata bersama guru dan karyawan membersihkan Tempat Pemakaman Umum dan Jalan Pasar Cibatu.

Konservasi energi adalah upaya MAN 5 Garut untuk menghemat penggunaan energi listrik di lingkungan madrasah. Gerakan ini juga dikampanyekan ke masyarakat sekitar oleh para kader adiwiyata.

Gerakan Konservasi Air dilakukan dengan pembuatan biopori, sumur resapan, penjernihan air, dan upaya penghematan air. Selain itu, kolam yang ada di madrasah juga dimanfaatkan sebagai media belajar siswa-siswi. Seluruh kegiatan yang dilakukan melibatkan siswa secara aktif sebagai bagian dari pembentukan generasi berbudaya lingkungan.

Sampah organik yang ada di madrasah diolah menjadi kompos, ecoenzym, dan bahan pewarna untuk membuat ecoprint.

Pembuatan ecobrick dilakukan oleh guru dan siswa. Ecobrick tersebut kemudian digunakan di taman madrasah.

Madrasah berupaya melakukan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah yang digerakkan oleh kader adiwiyata. Dengan dibersamai guru, para kader yang bertugas tiap hari melakukan penimbangan sampah dari setiap kelas. Aktivitas ini juga menjadi salah satu media belajar yang menyenangkan.

Gerakan Bawa Misting dan Botol minum merupakan upaya pengelolaan sampah Reduce dan Reuse. Warga madrasah etiap hari membawa misting atau tempat makan dan botol minum. Tempat makan dan botol yang dibawa dapat digunakan untuk membeli makanan dan minuman sehingga dapat mengurangi produksi sampah plastik.